Selasa, 11 November 2025

IGI Kota Bogor Dorong Literasi AI, Hadiri Forum AI Ready ASEAN di Jakarta

 


Jakarta, 5 November 2025 —
Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor, Siti Nurma Nugraha, menghadiri kegiatan AI Ready ASEAN – National Policy Convening yang digelar di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Forum tersebut mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, akademisi, industri teknologi, dan organisasi masyarakat untuk membahas kebijakan serta kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Maman Imanulhaq (Komisi VIII DPR RI), Arman Wiratmoko (Ruangguru), Ilan Asqolani (ASEAN Foundation), Septiaji Eko Nugroho (Mafindo), dan Eko K. Budiarjo (Fasilkom UI).

AI di Sekolah Masih Tahap Awal

Para pembicara menyoroti bahwa penerapan AI di sekolah-sekolah saat ini masih berada pada tahap dasar, seperti pemanfaatan platform ChatGPT atau Gemini untuk membantu penyusunan materi ajar serta analisis capaian belajar siswa.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi dunia pendidikan adalah kesenjangan infrastruktur digital dan rendahnya literasi AI di kalangan tenaga pendidik.

“Banyak guru masih khawatir AI akan menggantikan peran mereka. Padahal, teknologi ini seharusnya menjadi mitra yang membantu mempersonalisasi pembelajaran,” ungkap salah satu narasumber.

Guru Butuh Pelatihan Berkelanjutan

Diskusi juga menyoroti pentingnya dukungan profesional bagi guru melalui pelatihan yang bersifat berkelanjutan dan aplikatif, bukan sekadar seminar sehari.
Para peserta menilai perlu adanya mentor yang kompeten untuk mendampingi guru dalam menerapkan teknologi AI secara kontekstual di kelas.
Kebijakan sekolah juga diharapkan memberi ruang eksplorasi dan inovasi berbasis AI, disertai pembentukan komunitas berbagi praktik baik antarpendidik.

Menyeimbangkan Teknologi dan Kemanusiaan

Dalam kesempatan tersebut, Siti Nurma menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurutnya, AI dapat meningkatkan efektivitas belajar, namun juga berpotensi mengurangi kemampuan berpikir kritis siswa jika tidak digunakan dengan bimbingan yang tepat.

> “Guru kini bukan hanya penyampai informasi, melainkan fasilitator, desainer pengalaman belajar, dan penjaga moral,” ujar Siti Nurma.

Komitmen IGI Kota Bogor

Ketua IGI Kota Bogor, Siti Amalia, menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan perwakilan IGI dalam forum nasional ini. Ia menilai bahwa partisipasi tersebut merupakan langkah penting untuk memperkuat kapasitas guru di era transformasi digital.

> “Kehadiran IGI Kota Bogor di forum AI Ready ASEAN menunjukkan kesiapan guru untuk terus belajar dan beradaptasi. Literasi AI bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman atas dampaknya terhadap kemanusiaan dan masa depan pendidikan,” tutur Siti Amalia.

Ia menambahkan, IGI Kota Bogor berkomitmen mendorong pelatihan dan kolaborasi lintas sektor guna memperkuat kompetensi guru menghadapi perubahan zaman.

> “Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran sepanjang hayat, guru Indonesia dapat menjadi pelopor pembelajaran yang inovatif dan humanis di era digital,” pungkasnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Sehat, Murid Hebat: Mengupas Mitos dan Fakta Diabetes di Dunia Pendidikan

  Sabtu, 8 November 2025 pukul 19.30 - 21. 30 WIB, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor mengadakan webinar  melalui program "Ngobrol ...