Bogor — IGI Kota Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam mengakselerasi kompetensi guru melalui kegiatan kolaboratif yang berkualitas. Kali ini, SMPN 19 Kota Bogor menjadi tuan rumah Workshop Peningkatan Kompetensi Guru untuk Memahami Konten Pembelajaran yang diselenggarakan pada Kamis, 20 November 2025.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara SMPN 19 Kota Bogor dan IGI Kota Bogor, menghadirkan narasumber Ristanti Ansitiya, Pengurus IGI Jawa Barat.
Acara dibuka langsung oleh Sopyan Maolana Kosasih, Kepala SMPN 19 Kota Bogor yang juga merupakan pendiri organisasi IGI—sebuah momentum yang menegaskan kuatnya kultur inovasi di sekolah tersebut.
Fokus Materi: Pembelajaran Mendalam yang Kontekstual
Dalam sesi pemaparan, peserta guru diajak menyelami beberapa topik inti yang sedang menjadi kebutuhan strategis pendidikan:
1. Penguatan Implementasi Pembelajaran Mendalam (PM)
Narasumber menekankan tiga prinsip utama yang harus hadir dalam proses belajar:
* Berkesadaran
* Bermakna
* Menggembirakan
Guru juga diajak mempraktikkan bagaimana memilih materi ajar yang benar-benar relevan serta merancang aktivitas belajar yang kontekstual dan memberi ruang pengalaman autentik bagi murid.
2. Berbagi Praktik Baik
Peserta saling bertukar pengalaman implementasi PM di kelas, menemukan inspirasi, dan memetakan peluang perbaikan.
3. Refleksi Terarah
Guru diajak melakukan refleksi mendalam untuk menyimpulkan temuan, tantangan, dan langkah konkret pasca-workshop.
Acara ditutup oleh moderator dalam suasana hangat dan penuh energi kolaboratif.
Pendapat Ketua IGI Kota Bogor: “Guru Bergerak, Mutu Naik!”
Ketua IGI Kota Bogor, Siti Amalia, memberikan apresiasi besar terhadap kegiatan ini.
> “Workshop ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi bisa menjadi sumber energi pembelajaran yang luar biasa. Ketika guru mau terus belajar, mutu pendidikan ikut terdorong naik. IGI Kota Bogor akan terus hadir sebagai ruang bertumbuh bagi semua pendidik.”
Semangat Kolaborasi untuk Pendidikan Bogor yang Lebih Adaptif
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi pembelajaran tidak harus menunggu kurikulum berubah. Guru bisa memulai dari ruang kelas masing-masing, didukung komunitas yang solid seperti IGI.
IGI Kota Bogor bersama SMPN 19 Kota Bogor berharap kegiatan ini dapat menjadi titik mula bagi praktik pembelajaran yang lebih mendalam, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan masa depan anak-anak Indonesia.
.jpeg)

.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar